3 Buku Populer Karya 'Penulis Hantu'
Laporan dari Lynn Andriani soal penulis hantu pada majalah Publishers Weekly edisi 29 Mei 2006 membuka mata publik mengenai lika-liku para penulis sewaan. Meski tidak memperoleh ketenaran dan royalti, orang-orang di balik layar itu kadang mendapat bayaran tidak sedikit. Apalagi klien para penulis hantu biasanya pesohor yang ingin makin mahsyur lewat buku.
Hanya saja, masih banyak orang kaget dengan praktik lazim industri perbukuan ini. Padahal profesi yang ditengarai sudah ada sejak zaman Mesopotamia Kuno itu dijalankan hampir semua industri kreatif. Mulai dari pabrik imajinasi Hollywood hingga penerbit kecil di gang-gang Kota Yogyakarta.
Bahkan, karena ingin mempertahankan kualitas tulisan, penerbit serial yang punya nama sengaja memakai jasa penulis hantu. Berikut adalah beberapa karya kondang yang diakrabi pecinta buku, namun diduga buah karya para penulis hantu:
1) Serial James Bond
Puluhan seri novel agen rahasia Inggris karya Ian Flemming ini digemari pembaca di seluruh dunia. Jutaan eksemplar bukunya juga laris. Nama James Bond si agen bersandi 007 makin moncer setelah filmnya digarap Hollywood.
Usut punya usut, Flemming tidak sendirian bekerja keras membuat rangkaian cerita Bond menumpas para teroris dan penjahat. Salah satu seri, berjudul Colonel Sun, terbit pada 1968, ditulis oleh warga Inggris, Kingsley Amis. Itu baru yang diakui ke publik. Diduga, masih banyak penulis lain ikut menyumbangkan idenya buat memperkaya dunia rekaan sang agen rahasia.
2) Serial Tom Clancy
Penulis spesialis novel intrik politik dan militer Tom Clancy asal Amerika sudah punya nama besar. Karyanya seperti The Sum of All Fears (1991) dan The Hunt of Red October (1984) dicintai banyak orang.
Penggemar Clancy bertambah banyak setelah salah satu serialnya yang kondang, Splinter Cell, diubah menjadi game action. Tapi sang penulis rupanya tidak segan meminta bantuan penulis hantu supaya tetap produktif. Raymond Benson dengan nama alias David Michaels diketahui menulis dua seri awal Splinter Cell.
Sejak 2010, novel-novel Clancy mencantumkan para 'hantu' itu sebagai penulis pendamping.
3) Buku otobiografi John F. Kennedy
Buku bertajuk Profiles in Courage ini secara resmi ditulis oleh John F. Kennedy. Isinya adalah lika-liku hidupnya sebagai minoritas Katolik Roma di Amerika Serikat hingga menjadi presiden Negara Adi Daya itu.
Selain menulis kisah hidupnya, Kennedy sekaligus mengangkat kisah tujuh senator lain yang memiliki integritas teladan pada panggung politik Amerika.
Saking bagusnya, buku otobigrafi ini mendapat anugerah Pulitzer pada 1955. Namun, banyak pihak membuktikan Kennedy tidak menulis satupun kalimat di dalam buku itu. Para pengamat percaya, orang yang bekerja keras mewujudkan Profiles in Courage adalah Theodore Sorensen, staf sang presiden yang biasanya bertugas membuat naskah pidato.