Penelitian: Atlantis Eropa Ditemukan di Dasar Laut
Apakah Atlantis benar-benar ada, mungkin takkan pernah terungkap. Tetapi peneliti dari beberapa universitas di Eropa telah menemukan artefak dari semacam "Atlantis-nya Eropa" di dasar Laut Utara.
Sekarang, artefak dari daratan yang telah terbenam yang diketahui sebagai Doggerland tersebut, dipamerkan di Royal Society Summer Science Exhibition, London.
Menurut CBS News, para penyelam menemukan bukti fosil hewan mamalia besar, termasuk mammoth, harpun, tombak ikan, dan semacam tempat penguburan. Para ilmuwan, termasukDr. Richard Bates dari St. Andrews University, membuat simulasi Doggerland dalam bentuk tiga dimensi dengan bantuan survei geografis. Pengunjung Royal Society Exhibition akan dapat menjelajahi daratan yang hilang itu secara dekat.
Doggerland dulunya adalah daratan yang membentang antara Skotlandia, Denmark, dan Kepulauan Chanel. Daratan tersebut sedikit demi sedikit tergenang air (dari es yang mencair di akhir Zaman Es). Pihak Royal Society mengatakan, kesulitan yang dihadapi penduduk Doggerland tidak berbeda dengan apa yang dihadapi manusia saat ini — perubahan iklim dan faktor lingkungan, yang mengkhawatirkan.
Seperti yang dikutip di The Scotsman, Dr. Bates menjelaskan bahwa, "Hal itu dijelaskan sebagai Atlantis pada Zaman Batu — sebuah gambaran dari kerajaan yang hilang tenggelam. Tetapi itu tadinya benar-benar sebuah daratan yang banyak penduduknya dan telah hilang. Itu merupakan sebuah dunia yang hilang yang mungkin tertutup seluruhnya oleh laut antara 8-10 ribu tahun yang lalu ketika kepulauan Inggris terbentuk."
Tidak mengejutkan, orang-orang telah menyebarkan berita penemuan tersebut di Twitter. Banyak orang memberi selamat kepada para peneliti Skotlandia atas temuan tersebut. "Mengagumkan" dan "menakjubkan" adalah reaksi umum atas penemuan tersebut.