Klasiknya, Masjid Dari Lumpur Ini
Gaya arsitektur majid ini terlihat tak seperti masjid pada umumnya. Begitu juga dengan bahan pembangunnya yang unik, yaitu lumpur.
Great Mosque of Djenne tak hanya bangunan dari lumpur terbesar di dunia, tetapi juga model arsitektur yang ramah lingkungan. Meski dibangun oleh pemerintahan Prancis pada tahun 1906, masjid ini memiliki gaya arsitektur terbaik Afrika.
Bangunan pertama masjid ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 122 atau 1330-an. Namun dokumentasi pertamanya baru muncul pada tahun 1828, saat penjelajah Prancis Rene Caillie melihatnya.
Yang tak kalah unik, masjid ini hanya dibangun dalam waktu satu tahun. Seluruh konstruksi besarnya dibuat murni dari bata lumpur. Termasuk dua makam di depan sisi timur, serta kolam yang diisi dengan lumpur.
Seperti dilansir oleh Environmentalgraffiti.com, masjid ini telah ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO tahun 1988.
Batu bata lumpur yang digunakan untuk membangun masjid ini disebut adobe. Bahan yang dibuat dari pasir, air, tanah liar, dan bahan-bahan organik seperti jerami atau pupuk kandang ini benar-benar bahan bangunan yang alami. Tah hanya itu, bahan bangunan ini juga dikenal tahan lama dan kokoh.
Adobe digunakan di Afrika karena pasir dan tanah liat sangat melimpah di wilayah ini.Selain itu, adobe juga sempurna untuk digunakan pada wilayah beriklim panas. Sinar matahari dibutuhkan untuk mengeringkan adobe.
Masjid ini memiliki pondasi berbentuk segi empat, dengan pintu masuk utama menghadap ke utara, dan dinding imam yang menghadap ke Mekah. Yang paling menonjol dari masjid ini adalah tiga bangunan tambahan yang terlihat seperti menara. Masing-masing memiliki bagian yang menonjol berbentuk seperti telur burung unta. Selain sebagai dekorasi, tongkat-tongkat kecil yang menonjol keluar tembok juga digunakan untuk membantu proses perbaikan masjid.